Swiss German University Berkomitmen Kurangi Emisi dan Adopsi Teknologi Hijau

KOTA TANGERANG, LENSABANTEN.CO.ID – Isu Net Zero Emission 2060 semakin mendesak untuk membatasi pemanasan global dan mencegah dampak perubahan iklim. Komitmen Indonesia yang diumumkan pada COP26 di Glasgow menunjukkan upaya serius dalam mengurangi emisi dan mengadopsi teknologi hijau.

Swiss German University (SGU) merespons tantangan ini melalui penelitian dan pengembangan teknologi energi bersih,  pendidikan berkelanjutan, serta  kolaborasi dengan industri dan pemerintah. Komitmen ini ditegaskan dalam SGU Sustainability Talk Show pada Jumat, 14 Juni 2024, bertema “Peran dan Rencana Perguruan Tinggi dan Pemerintah dalam Mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060”.

Acara ini menghadirkan tiga pembicara terkemuka: Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eniya Listiani Dewi; Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanthi, MA, yang diwakili oleh Sekretaris Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc; dan Koordinator Program Studi Sustainable Energy and Environment SGU, Dr.-Ing. Evita H. Legowo.

Para pembicara mengulas peran vital perguruan tinggi dan pemerintah dalam mendukung target NZE 2060, membahas strategi, tantangan, dan langkah konkret untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Acara ini juga merupakan bagian dari kampanye SustainU: Shaping A Greener Universe, yang diinisiasi oleh SGU untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian bumi. Selain itu, acara ini menjadi bagian dari rangkaian menuju peringatan 10 tahun Program Studi Sustainable Energy and Environment (SEE) SGU pada September 2024.

Rektor SGU, Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo, menyatakan, “Kami bangga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam upaya mencapai Net Zero Emission 2060.  Pendidikan tinggi memiliki peran krusial dalam mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan lingkungan dan energi. Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi dan mendorong tindakan nyata.”

Sejak 2014, Program Studi SEE SGU aktif dalam menjaga kelestarian energi dan lingkungan melalui  pendidikan energi terbarukan dan konservasi lingkungan di Indonesia. Dengan kurikulum inovatif dan  kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, SEE SGU terus menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan energi masa depan dan berkontribusi pada pengembangan teknologi ramah lingkungan. Selain penelitian energi terbarukan seperti biomassa, energi surya, dan angin, SEE SGU juga mengadakan kunjungan ke pembangkit energi terbarukan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa tentang implementasi teknologi hijau, serta mendukung karir mahasiswa dengan menyediakan sertifikasi PPSDM di bidang energi baru terbarukan.

Selain Prodi SEE, SGU juga menawarkan program studi inovatif lainnya seperti Hybrid Vehicle dan Industrial Engineering (Eco Industry). Kedua konsentrasi ini fokus pada pengalaman belajar mendalam serta pengembangan kajian dan penelitian terkait Net Zero Emission. SGU berupaya menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan siap berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Salah satu kisah sukses alumni Prodi SEE adalah Bịorn Derian Indradjaja, lulusan 2015, yang kini bekerja sebagai Senior Executive di Sembcorp Industries Ltd. Bjorn terlibat dalam proyek besar seperti perencanaan dan instalasi PLTS di IKN yang siap beroperasi pada 2024.

Dengan  kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta, diharapkan target Net Zero Emission 2060 dapat tercapai sesuai rencana. SGU berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan solusi berkelanjutan dan mendukung upaya nasional dalam mengurangi emisi karbon demi kelangsungan hidup generasi mendatang.

SUMBER PEMBERITAAN: LENSABANTEN

Tentang Swiss German University